Senin, 15 November 2010

Percumah Online Jika Sulit Ditemukan

Di era sekarang ini, tak memiliki website rasanya aneh, terutama jika target pasar kita adalah mereka yang berselancar di dunia maya setiap hari dan sedikitnya menghabiskan waktu dua jam per hari tersambung ke Internet. Tidak berlebihan jika jumlah situs web di Indonesia pun bertambah amat kencang. Kebanyakan perusahaan besar sudah memiliki situs korporat. Bahkan perusahaan menengah dan kecil pun kini sudah membangun eksistensi di dunia maya. Sayang, kebanyakan baru SETENGAH eksis.

Memang, beberapa marketer sudah melihat situs web korporat secara strategis, sehingga memperhitungkan semua faktor yang diperlukan untuk mengotimalkan situs web demi mencapai  tujuan jangka pendek dan panjang perusahaan. Namun, tak sedikit marketer yang masih menekankan pada eksistensi. Yang penting punya web, informasi perusahaan dapat diakses di web. Perusahaan dapat dikontak melalui web.
Masih banyak yang beranggapan bahwa jika kita memiliki situs web, pengguna Internet akan menemukan kita dengan sendirinya jika kita melakukan berbagai upaya pemasaran, baik itu melalui iklan banner, email marketing, maupun social media. Ini terlihat dari budget online hampir 100% dianggarkan untuk pengembangan web, pemasangan iklan dan social media.

Langkah itu tentu saja tidak salah, terutama untuk jangka pendek. Namun untuk jangka panjang, jenis pemasaran tersebut tidak tepat.
Mengapa? Sederhana: karena pengguna Internet memiliki perilaku “purba” yang masih bertahan hingga kini, yaitu selalu MENCARI  melalui search engine, baik Google, Yahoo!, Bing maupun lainnya. Hasil riset Nielsen/NetRating 2008 menunjukkan, 73% konsumen menggunakan search engine secara berkala untuk mencari produk dan jasa yang mereka butuhkan di sekitar mereka.
Bagaimana kecenderungan klik para pengguna search engine tersebut? Kebanyakan terfokus pada halaman 1-3 hasil pencarian. Hasil riset yang dipublikasikan JupiterResearch April 2008 menunjukkan: 68% dari mereka yang mencari sesuatu lewat search engine mengklik halaman pertama hasil search. Riset yang sama mengungkapkan, 92% pengguna search engine mengklik halaman pertama sampai ketiga hasil search. Hasil riset ini menunjukkan betapa pentingnya tampil di halaman pertama hingga ketiga hasil pencarian di search engine.

Di Internet, eksistensi perusahaan atau merek berupa situs web atau jejaring sosial saja tidak cukup. Eksis tapi sulit ditemukan di search engine jelas mengurangi eksistensi perusahaan atau merek di dunia maya.

It’s not about JUST BEING Online, Its about being FOUND Online. 

Maka, untuk jangka panjang, lengkapilah strategi eksistensi web kita dengan satu hal lagi: kemudahan untuk dicari. Caranya? Masukkan budget Search Engine Marketing (SEM) dalam rencana tahun depan perusahaan.

Sumber : Virtual Consulting. Oleh Nukman Luthfie



Tidak ada komentar:

Posting Komentar